Puisi-puisi Hilfa Rahmadina Fasya

Untukmu

ketika kusambut sapamu
betapa indah pesonamu
ketika kusambut tatapmu
betapa manis senyummu

saat kau mulai lepaskan jemari
hingga kau tak lagi
mampu merangkulku
entah, apa yang aku rasa
aku menahan asa
dan pilu yang sembilu

rasa hati yang sesak
menyimpan rindu padamu
ingin kutemui sosokmu
namun, sekejap pun tak mungkin
dan tak pernah mungkin

biarlah…
biarlah relakan pergimu
do’a dan kasihku selalu
mengiringi bersama langkahmu
ibu…

Saat Indah Bersamamu

kala panas dan hujan silih berganti
kutatap pelangi di birunya langit
betapa indahnya………..
laksana persahabatan ini
saat kuingat semua
waktu bersama
hati ini bergemuruh penuh ceria
merangkai canda
melukis tawa
mengukir cerita
hingga tak ada dusta yang menerpa
betapa indahnya……………..
persahabatan ini
kan selalu kubingkai dalam hati

.

Hilfa Rahmadina Fasya yang lahir Banjarnegara, 18 Maret 1994 sekarang duduk sebagai siswa kelas XII IPA-2. Putra pasangan Bapak Nailul Author dan Ibu Alfiyah ini tinggal di Batur, Banjarnegara. Adapun moto hidupnya adalah “Ini hidupku bila bukan aku sendiri yang mengubah menjadi baik, siapa lagi?

 

14 thoughts on “Puisi-puisi Hilfa Rahmadina Fasya

  1. Assalamu’alikum wr. wb.
    Puisi yang indah, mengingatkanku pada Ibuku dan sahabatku.

    Terimakasih banyak, walau hanya sekedar sajak kata yang tersusun indah menjadi bait-bait puisi, semua mengingatkan pada seseorang yang berhrga dalam hidupku.

    Teruslah bekarya Hilfa.

    Harumnya bunga
    Indah mempesona
    Luluhkan suasana
    Pikiran melayang
    Aakankah ku temui jiwa sepertimu
    IBU…

    salam kreatif 🙂

    wassalamu’alaikum wr. wb.

  2. Assalamu’alaikum..
    Puisinya mengingatkan saya pada seseorang yang telah pergi di masa lalu. Ingin rasanya bisa bertemu kembali.
    sama seperti judul puisimu “Saat indah bersamamu”

    tetap semangat ya kawan..

    Salam dari sahabat pena..

  3. Asslaamu’alaikum wr.wb, anak-anak Galeri Siswa

    Dalam kesempatan yang ada (sibuk) hari ini, bunda dengan hati yang tulus ikhlas ingin mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IEDUL ADHA 1433H buat kalian semua yang selalu menceriakan blog bermanfaat dan menginpirasi ini.

    Semoga takbir yang bergema membawa seribu keberkatan bersama-sama erti pengorbanan sebenar.
    MAAF ZAHIR DAN BATIN.

    Salam Iedul Adha yang mulia dari bunda di Sarikei, Sarawak.

    • Wa’alaikumsalam Wr. Wb…

      Terima kasih sekali Bunda, mohon maaf pula karena kami belum lagi sempat melakukan kunjungan balasan, eh malah Bunda yang telah datang lagi. Alhamdulillah, kami selalu senang menyambut kehadiran Bunda. Kami di Galeri Siswa mengucap pula SELAMAT IEDUL ADHA 1433 H, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN. Semoga Allah Swt mengampuni segala dosa serta menerima amal dan ibadah kita.

      Salam Iedul Adha kembali dari anak-anak Galeri Siswa untuk Bunda tersayang beserta keluarga di Sarikei Sarawak…

  4. Salam kenal Hilfa…

    Rangkaian kata dan bahasa puisinya ringkas namun puitis dan menyejuk hati.
    Keindahan dan mengenang orang tersayang selalu memberi ilham untuk disemadikan dalam tulisan.

    Salut untuk puisi yang dicurahkan kata bicara hati di dalamnya.

  5. Sungguh kata yang menyentuh jiwa,, mengingatkanku pada sosok yang sangat penting dalam hidupku. Ibu..
    Entah.. seberapa banyak aku telah membuat ibu tersenyum karenaku. Ingin sekali rasanya membuat ibu tersenyum lebar setiap waktu, tapi itu takkan pernah membayar semua apa yang telah ibu kasih untukku.

    Semangat dan terus berkarya Hilfa ..:)
    Selamat Hari Raya Idul Adha untuk semua saudara-saudaraku.

  6. Assalamu’alaikum…

    Saya suka dengan puisi yang kedua, saya tertarik dengan tema yang diambil, yaitu persahabatan, isinya sesuai dengan keadaan saya saat ini, dan puìsi ini menginspirasi persahabatan saya. Saya semakin semangat membaca puisi tersebut karena bahasa yang digunakan mudah dipahami,maklumlah sebagai seorang siswa saya agak kesulitan dalam memahami isi puisi yang dalam setiap kata-katanya disembunyikan dengan diksi.

    Semangat terus dalam berkarya.

  7. Assalamu’alaikum…
    Melihat dari kacamata saya, puisi yang pertama sangat puitis, eksotis, fantastis, bombastis, kata-katanya simpel dan menarik.. Layak ditujukan untuk ibu kita yang telah merawat kita dari kcil sampai sekarang dengan tulus dan ikhlas tanpa pamrih, kadang sedih, walau perih, meski pedih…
    Puisi ke-2 sangat pas untuk persahabatan kita..

    Gali terus potensimu..

    Kutunggu puisimu yang ke-3

Tinggalkan Balasan ke Mahfiroh Batalkan balasan