Archive | Juli 2012

Izinkan Aku Mencintai-Mu

Cerpen  Indarti Anis Solikhah

Pranggg..!!

Suara ribut-ribut itu sudah menjadi hiburan tersendiri buat Kaylila. Sudah hampir dua bulan ini suara ribut-ribut itu menghiasi hari-hari gadis itu. Sumber suara itu berasal dari sebuah piring porselen yang jatuh menghantam lantai marmer rumah Kaylila.

“Gila kamu ya? Tiap marah semua barang jadi korban. Nggak piring, nggak gelas, nggak vas bunga, semua dibanting-banting. Maunya apa si kamu? Hah?!”

“Harusnya aku yang marah. Kamu tuh main perempuan di belakang aku. Harusnya kamu sadar umur dong. Udah aki-aki juga masih aja maenin anak gadis orang. Dasar buaya kamu!!”

“Hahaha… Terus kenapa? Hah?! Kamu marah? Nggak terima? Kamu juga suka maen ama brondong kan di belakangku? Ngaku aja  dech!!”

Emang kenapa? Nggak boleh? Kamu aja punya simpenan kenapa aku nggak boleh?!!”

“Oke. Nggak papa, aku terima. Lihat aja besok undanganku bakal kamu terima secepatnya.”

Fine. Tanda tangani dulu surat gugatan ceraiku baru setelah itu terserah dech maumu, mau nikah lagi kek, mau duda seumur hidup juga boleh!!”

Kaylila diam tak bergeming di atas tempat tidurnya. Perlahan air mata hangat meleleh di pipinya. Dia memang sudah sering mendengar pertengkaran antara mama dan papanya, tapi entah mengapa setiap pertengkaran hebat antara kedua orang tuanya terjadi hatinya perih seperti tertohok oleh samurai. Perlahan-lahan air matanya surut, diapun beranjak dari tempat tidurnya, dan pergi dari rumah yang buatnya seperti neraka itu.

Baca lebih lanjut